webnovel

Rossa Berkeliaran

Arwah Rossa yang sudah keluar dari tubuh Anggel, kini berjalan ke kamar Rissa sang adik tercinta.

"Kamu nggak usah khawatir, risau dan cemas Rissa. Kakak akan menjadikan Anggel sebagai model yang sangat bersinar sekali. Setelah kakak berhasil memasuki tubuh Anggel kembali," ucap Rossa dengan mengecup kening Rissa sang adik tercinta.

Rossa kini berjalan menuju ruang keluarga, Denis yang belum tertidur, melihat sekelibatkan sosok berjalan menghampiri. Sontak saja merasa sangat ketakutan, tetapi Denis pura-pura tidur.

"Saya mohon sama kamu Denis, tolong jaga Rissa adik kesayanganku. Kau juga harus jaga Anggel Kakak aku, walaupun Anggel dapat mengurus dirinya sendiri. Tolong jaga keluargaku," ucap arwah Rossa sebelum meninggalkan Denis.

Setelkah kepergian Rossa, Denis sangat takut. Tetapi dia mendengarkan dengan sangat baik permintaan Rossa yang sangat ingin merawat Rissa dan Anggel.

Denis pasti akan menjaga baik-baik Rissa baik-baik, karena Denis sejujurnya ada rasa kepada sahabatnya.

Sedangkan Denis juga pasti akan menjaga Anggel, karena walau bagai mana pun Anggel adalah dari Rissa orang yang sangat dia sayangi dan cintai. Tetapi dia juga menghormati Rissa.

Arwah Rossa, kini pergi ke rumah Ridwan lelaki yang sangat dia sayangi dan cintai.

"Sayang aku sangat mencintai kamu, aku janji aku tak akan mati lagi. Aku bangkit dari kematian demi kamu sayang,' ucap arwah Rossa sambil mengelus wajah tampan Ridwan di kamar Ridwan.

Setelah puas lama di kamar Ridwan, kini Rossa pergi ke apartemen Aliya. Arwah Rossa berencana untuk mengerjai dan menakuti Aliya. Karena Aliya sudah jahat kepadanya. Karena Aliya yang memaksa dia menjadi kekasih Arvan. Sehingga membuat Rossa menjauh dari cintanya Ridwan.

Di apartemen, Aliya belum tidur. Aliya masih melamun, Aliya termenung memikirkan Ridwan. Dia sangat kesal tadi melihat Ridwan dan Anggel saling mengecup satu sama lain.

Rossa menatap Aliya, dengan penuh amarah dan dendam yang sangat membara.

"Aku akan membuat kamu menderita Anggel, karena kamu telah berani merebut Ridwan kekasihku. Kamu sama saja seperti saudari kamu Rossa yang sama-sama murahan," gumam Aliya dengan tersenyum sinis.

Sedangkan Rossa yang berada di samping Aliya, sangat marah dan kesal sekali, dia berencana untuk menghancurkan Aliya ketika terjadi apa-apa dengan Anggel.

"Aliya rupanya kau masih saja sama, jika kamu menyelakai Anggel dengan sangat fatal. Aku bersumpah akan menghabisi kamu dengan tanganku sendiri," ucap Rossa dengan menatap tajam Aliya.

Rossa dengan sangat usilnya, dia berniat untuk mengerjai Aliya. Dengan mematikan dan menghidupkan lampu. Mempermainkan gordeng, dengan membuka dan menutupnya. Bahkan yang lebih ekstrem, Rossa memberikan peringatan kepada Aliya. Dengan mempermainkan pisau dapur di jalankan di hadapan Aliya. Terus di biarkan melayang di atas kepala Aliya.

Aliya yang terbangun, yang melihat kejadian tersebut. Langsungf dan tepat di hadapan matanya, langsung syok dan kaget sekali, bahkan sangking ketakutannya jantung Aliya berasa mau copot.

Sementara Rossa, yang melihat Aliya ketakutan. Tersenyum dengan sangat bahagia sekali.

"Ini baru sebuah peringatan, jika kau berani menyakiti saudariku. Aku nggak segan-segan membunuh kamu," ucap Rossa sambil menjatuhkan pisau ke kaki Aliya.

Aliya yang terkena pisau, pisau menancap kakinya. Sontak kesakitan dan meringis kesakitan. Untungnya dia cepat-cepat ke rumah sakit. Kalau lama saja, pasti otomatis bahaya.

Rossa kiniberkeliling ke tempat Arvan, Rossa kini menuju kamar utama Arvan dan dirinya. Rossa langsung menuju kamar Arvan. Rossa walaupun arwah jahat yang di liputi dengan penuh dendam. Tetapi sebenarnya Rossa adalah arwah yang sangat baik. Rossa menjadi sangat jahat hanya kepada orang tertentu saja. Kepada orang yang sudah berbuat jahat kepada saudarinya, kepada dirinya. Dan bahkan kepada orang yang sangat baik seperti Arvan.

Walau pun Rossa tidak mencintai Arvan, tetapi dia berjanji akan menjaga Arvan. Karena walau bagaimana pun Arvan orang yang sangat baik karena sudah menjaga Anggel. Walau pun Anggel masih saja salah paham.

"ฉันขอโทษ Arvan เพราะฉันแย่มากในชีวิต ฉันรู้ว่าเธอรักฉันมากก่อน ขอโทษที่หัวใจของฉันเป็นของริดวานก่อน เพราะคุณทำดีกับแองเจิล ตอนนี้ฉันจะปกป้องคุณจากคนเลว

C̄hạn k̄hxthos̄ʹ Arvan pherāa c̄hạn yæ̀ māk nı chīwit c̄hạn rū̂ ẁā ṭhex rạk c̄hạn māk k̀xn k̄hxthos̄ʹ thī̀ h̄ạwcı k̄hxng c̄hạn pĕn k̄hxng ri d wān k̀xn pherāa khuṇ thả dī kạb xæng ceil txn nī̂ c̄hạn ca pkp̂xng khuṇ cāk khn lew," ucap arwah Rossa dengan mengelus rambut Arvan.

(Maafkan aku Arvan, karena aku sangat jahat semasa hidupku. Aku tau kau sangat mencintaiku dulu, maaf karena hatiku lebih dahulu di miliki oleh Ridwan. Karena kau berbuat baik kepada Anggel sekarang aku akan menjaga kamu dari orang yang jahat,)

Sebenarnya Arvan merasa sangat terkejut, karena rambutnya seperti ada yang menyentuh. Ketika Arvan membuka mata, dia tak melihat siapa pun.

Arvan memutuskan untuk tidur kembali, dia nggak mungkin tak tidur. Karena besok dia akan mengadakan rapat yang sangat penting.

Arwah Rossa kini berkeliaran, berkeliaran menuju rumah Mr. Steve. Mantan bosnya Mr. Steve yang sangat dia percaya. Tetapi sang pengkhianat yang ternyata jahat dan tak tulus karena rupanya sebelum kematiannya Mr. Steve telah memperkosanya.

"Kau harus mati di tanganku, dasar kau orang jahat. Gara-gara kau, aku harus mati. Aku bahkan harus kehilangan cintaku Ridwan," ucap Rossa dengan melempar buku-buku yang ada di kamar Mr. Steve serhingga membangunkan Mr. Steve.

Mr. Steve sontak terbangun, dia sangat terkejut sekali. Karena buku-bukunya menimpuknya. Wajah Mr. Steve. sontak saja sangat ketakutan sekali.

"Belum saatnya aku membunuh kamu, tetapi lihat saja nanti akua akan membuat kamu membayarnya. Membayar dengan perbuatan kamu kepadaku," ucap Rossa dengan penuh amarah, dendam dan kebencian di daalam dirinya.

Rossa kini melangkahkan kakinya ke kamar Stella, Stella putri Mr. Steve.

"Aku akan membunuh Papa kamu Stella, tetapi belum saatnya. Aku tau kau sangat membenciku Stella, aku tak akan jahat kepada kamu Stella. Aku memaklumi karena kau anak kecil," ucap Rossa dengan mengelus rambut Stella.

Stella terbangun dari tidurnya, dia sangat ketakutan sekali. Dia membuka matanya, untungnya tidak terjadi apa-apa. Bisa gawat jika, dirinya melihat sesok makhluk mengerikan.

Flash Back Kenapa Stella sangat membenci Rossa.

Rossa sedang melakukan pemotretan, dia yang sedang kehausan minum orange juice. Dari kejauhan gadis yang sangat cantik. Dengan penuh marah, kebencian langsung melemparkan telur busuk ke arah wajahnya.

"Dasar kau wanita jahat, aku nggak akan biarkan kau menjahatiku dengan menjadi istri Papaku. Kau sangat menginginkan harta Papaku. Aku sangat tak ingin kau menjadi ibu tiriku walaupun Papaku sangat menginginkanny," ucap Stella dengan penuh amarah yang sangat membara.

"Tunggu Nona anda salah paham, saya nggak mencintai Ayah anda. Saya mana berani seperti itu," ucap Anggel memberikan penjelasan.

Bersambung