webnovel

Raja Para Kesatria

Sebuah cerita perjalanan Pangeran Sura yang telah menghancurkan pusat kekuatannya untuk menyelamatkan Ibu, kakak dan neneknya dari kematian akan tetapi membahayakan dirinya sendiri dan mengakibatkan pertumbuhan kekuatannya mengalami hambatan sehingga tidak bisa mengembangkan keahlian beladiri ya di dunia yang penuh dengan raksasa dan monster. Akan tetapi Pangeran Sura mendapatkan Ilham dari para dewa sehingga bisa meningkatkan kekuatan jiwa nya dan membantunya dalam mencapai keinginannya

Hendy_Irvan · Oriental
Pas assez d’évaluations
26 Chs

Penguasaan Energi Batin

"hiaa"

"hu hu"

"Ayo bergerak" Pangeran Sura menguatkan hatinya dan berusaha menarik batu besar menggunakan tali karet, yang kini beratnya lebih dari 90 Kilogram.

di sudut lapangan Pangeran Bisma melihat perkembangan Adiknya Sura sambil melanjutkan bersemedi untuk meningkatkan tenaga dalamnya sehingga bisa masuk ke tahapan Kesatria.

"kakak, aku sudah selesai" seru Pangeran Sura.

"Bagus Kemarilah" membuka mata dan melihat ke arah Pangeran Sura

"ada Apa Kak?" tanya Pangeran Sura menghampiri kakaknya

"sudah 3 Minggu kamu berlatih kekuatan tanganmu, cobalah tarik busur ini aku ingin melihat kekuatan tanganmu" jawab Pangeran Bisma sambil memberikan Busur Ungu yang dihiasi cahaya putih di sekitarnya

"Senjata Roh?" Pangeran Sura melihat dengan seksama

Senjata Roh merupakan senjata yang biasanya digunakan oleh para ahli beladiri tahap kesatria dan tahap Dewata. senjata itu bisa dimasuki tenaga dalam untuk melampaui batas maksimal sebuah busur biasa dan menghasilkan anak panah dari tenaga dalam tersebut, sehingga tidak memerlukan anak panah lain.

ketika Sura memegang dan mengambil busur itu, cahaya putih di busur itu terlihat memudar. Jelas saja cahaya putih itu dari tenaga dalam Bisma, sedangkan adiknya Sura tidak bisa menggunakan tenaga dalamnya karena dantiannya telah hancur.

Pangeran Sura hanya tersenyum kecut ketika memegang busur panah itu, "bagaimana pun dantianku telah rusak, jadi aku tidak boleh mengharapkan lebih" seru Pangeran Bisma.

kemudian pangeran Sura memposisikan diri dan busurnya seperti orang yang akan memanah dan menarik tali busur itu. pangeran Sura menarik dengan kuat ke belakang, tapi terlihat dia hanya mampu menarik sampai setengah saja karena senjata Roh itu adalah senjata magis yang harus menggunakan kekuatan tenaga dalam juga untuk menariknya.

"ayo bergerak lagi" Pangeran Sura masih memaksakan diri menarik tali busur itu.

kemudian tali busur terlihat berangsur tertarik hingga titik paling keras yang membuat tangan Pangeran Sura bergetar untuk menahan tarikan tali busur itu.

hingga akhirnya

"whooss"

"kraak"

"Boom"

suara angin berseru kemudian menghantam salah satu tiang pendopo hingga hancur

"Bocah bodoh" seketika Pangeran Bisma menarik Pangeran Sura untuk menghindari reruntuhan pendopo itu.

"Mustahil angin dari busur ini saja bisa menghancurkan tiang penyangga pendopo itu" Seru Pangeran Sura.

"Kekuatanmu lumayan tapi masih perlu banyak peningkatan" kata Pangeran Bisma seraya mengambil Busur Ungu itu kembali dari tangan Pangeran Sura.

Kemudian Pangeran Bisma mengambil Busur Hijau dan memberikan kepada Pangeran Sura "ini waktunya kamu memiliki busur, walaupun bukan senjata Roh akan tetapi tetap memiliki kekuatan yang sama dengan tingkat senjata Roh tanpa menggunakan tenaga dalam"

"Terima kasih kak!" Sura menatap busur tersebut dan tidak bisa tidak meluapkan perasaan gembiranya dengan melompat lompat kegirangan.

"Bocah bodoh, kau hanya baru mendapatkan busur lamaku tapi sudah sangat kegirangan" seru Pangeran Bisma sambil tersenyum melihat kelakuan adiknya.

"Berlatihlah dengan busur itu mulai sekarang hingga kamu terbiasa. Jika kamu membutuhkan anak panah, aku telah menyiapkannya di pendopo itu, aku akan pergi latihan dulu dengan Ayahanda" kata Pangeran Bisma kemudian pergi meninggalkan lapangan itu.

"aku akan mencoba busur ini" Pangeran Sura, mulai menarik tali busur itu dengan keras sambil mengarahkan busur itu ke salah satu dahan, dan lagi lagi ketika sudah sampai di titik panling keras tangannya bergetar dan melepaskannya

"Whooss"

"krasak"

lagi lagi deru angin itu melesat dan menghancurkan beberapa ranting dan memotong dahan pohon itu tapi tidak sampai terjatuh.

"Hebaat" kata Pangeran Sura dan mulai mencari anak panah yang ditinggalkan kakaknya Pangeran Bisma

"tap tap tap" suara langkah kaki mengarah ke lapangan latihan istana dan kemudian memanggil Pangeran Sura.

"Pangeran Sura, waktunya belajar" Seru laki laki tengah baya itu kepada Pangeran Sura

"Baik Paman Yin, aku segera kesana" jawab Pangeran Sura dan menghampiri Laki-laki paruh baya yang mengenakan jubah putih itu.

"wah sepertinya kau sudah punya busur sebagai senjata?" tanya Patih Yin kepada Pangeran Sura sambil menampilkan senyum

"Ya Paman, busur ini diberikan kakak ku" jawab Pangeran Sura sambil memunculkan perasaan gembiranya kepada Patih Yin

"Maka gunakanlah dengan bijak Sura"

"baik Paman"

kedua paman dan keponakan itu langsung pergi dari lapangan itu dan memasuki ruangan belajar.

••••••••••••

Di Lapangan Latihan inti Kerajaan

"whooss Whooss Whoss"

cahaya putih berputar mengelilingi Pangeran Bisma seperti pusaran angin kemudian memasuki tubuh pangeran Bisma dan memasuki dantiannya perlahan.

"boom" setelah menelan semua cahaya putih itu ke tubuhnya, pangeran Bima mulai mengalirkan tenaga dalamnya itu ke seluruh tubuh dan menghancurkan benda tempat dia duduk.

Pangeran Bisma membuka matanya dan berkata "sepertinya aku perlu latihan pengendalian tenaga dalam ini, kekuatan kesatria level 1 sangat luar biasa"

Raja Mahardika dan ke tiga Pangeran kembar melihat Pangeran Bisma dan tercengang

"Ta Tahap kesatria" Ryan Mala berkata sambil terbata bata

"Bagus Anakku kau berhasil menembus tahap kesatria" Raja Mahardika menghampiri Pangeran Bisma dan menepuk nepuk kepala anak itu.

"Iya Ayah, aku berhasil" iya Ayah aku berhasil.

"Pangeran Bisma mencapai tahap Kesatria begitu cepat, aku tidak boleh kalah" ucap Ryan Mala

kemudian Pangeran kembar itu menghampiri Pangeran Bisma dan mengucapkan selamat dengan senyum yang terpaksa

•••••••••••••

di dalam ruangan belajar

setelah belajar pelajaran wajib dari pamannya, Pangeran Sura bisa memilih buku bebas untuk dia belajar dan meminta penjelasan dari Patih Yin

dalam ruang belajar itu juga banyak sekali buku buku sejarah dan teknik peperangan sehingga ruang belajar itu lebih bisa dikatakan perpustakaan tapi hanya keluarga kerajaan saja yang bisa masuk.

pangeran Sura mengamati buku buku yang ada dari satu rak ke rak lain untuk mencari buku yang ingin dia pelajari.

"Peperangan 9 Kerajaan, Sejarah Kelam Dunia Manusia, Kekuatan langit, Penguasaan Energi Batin" Pangeran Sura kemudian berhenti dan melihat buku terakhir di rak itu yaitu Penguasaan Energi Batin.

kemudian Pangeran Sura melihat deskripsi buku itu _Energi lain dari pusat sumber energi tertinggi yaitu batin. ketenangan dan kedamaian tampak kekuatan sejati menggetarkan kehidupan_

"Menarik, tapi aku tidak bisa memahaminya. Baiklaah aku akan mempelajari buku ini" ucap Pangeran Sura

"Paman aku mau belajar buku ini" Seru Pangeran Sura sembari memberikan buku ditangannya kepada Patih Yin kemudian duduk disampingnya

"Energi Batin?" Patih Yin melihat ke arah Pangeran Sura dan kemudian mulai menjelaskan

"Dari Deskripsi ini apakah kamu paham Sura?" tanya Patih Yin

"tidak paman, aku tidak bisa memahaminya"

"disini tertulis _Energi lain dari pusat sumber energi tertinggi yaitu batin. ketenangan dan ketehuhan hati tampak kekuatan sejati menggetarkan kehidupan_ . Energi ini adalah energi Batin atau spiritual yang mana energinya tidak bisa terlihat. yang bisa ditampilkan energi ini oleh penggunanya adalah ketenangan jiwa dan keteguhab dalam hati, akan tetapi yang tidak di tampilkan memiliki kekuatan untuk menggetarkan kehidupan" menatap Wajah anak itu sembari menjelaskan

Wajah Pangeran Sura terlihat semakin bingung dan berkata "aku masih tidak mengerti paman"

"huh"

"Sejarah dalam buku ini disebutkan bahwa orang yang memiliki energi Batin adalah Raja Benua Langit Tinggi Nanggi, Raja Nanggi mampu mengendalikan kekuatan Hewan, iblis, tumbuhan serta kekuatan kehidupan angin, api dan air. Maka dari itu penjelasan buku ini Energi Batin bisa menggetarkan kehidupan" jelas Patih Yin kepada Pangeran Sura.

"tahapan yang perlu dilalui dalam kekuatan batin ada 7 yaitu penguasaan Hati, penguasaan Indra, penguasaan pikiran, penguasaan tubuh, penguasaan energi batin, penguasaan energi alam dan penguasaan Kehidupan, yang dikatakan ketika pengguna memasuki tahapan penguasaan kehidupan ia bahkan bisa disebut sebagai dewa yang dapat mengendalikan cuaca dan mengendalikan kehidupan" jelas lebih detail Patih Yin kepada Pangeran Sura

"Paman apakah Raja Nanggi adalah dewa sekarang?" tanya Pangeran Sura

"Pangeran Sura, Raja Nanggi sudah pernah menyatukan seluruh Benua Langit Tinggi dan mengalahkan kekuatan para Raksasa sudah tentu dia dianggap sebagai dewa oleh manusia, akan tetapi ketika ia akan pergi menuju langit, pasukannya dihancurkan dan Raja Nannggi dieksekusi mati oleh kerajaan langit karena dianggap menentang kekuatan langit" Jawab Patih Yin

"ketahuilah Sura walaupun setiap manusia memiliki energi Batin tapi tidak semuanya memiliki bakat untuk mengendalikannya" Patih Yin menatap Pangeran Sura.

Pangeran Sura hanya mengangguk pertanda mengerti.

kemudian pangeran Sura membalik halaman halaman buku itu dan tertuju pada satu bab yang bertuliskan _lukisan Penguasaan Energi Batin_

"Ini lukisan apa paman Yin?" Tanya Pangeran Sura

"Sebelum Raja Nanggi tertangkap oleh kerajaan langit, Raja Nanggi meninggalkan lukisan lukisan ini kepada manusia yang ingin belajar penguasaan energi batin. dalam buku ini tergambar 7 lukisan yang bergambar naga putih dan sekarang lukisan itu di benua ini hanya tersisa 3 dan ada di kerajaan ini, 4 lainnya telah menghilang entah kemana" Jawab Patih Yin sambil mengingat kembali keberadaan lukisan lukisan tersebut.

"Kerajaan kita menyimpan 3 lukisan itu paman?" tanya Pangeran Sura

"Ya itu ada di ruang latihan beladiri kerajaan" Jawab Patih Yin

Kemudian Pangeran Sura merenungkan penjelasan dari Patih Yin

"Baiklah jika sudah paham, kita akhiri pelajaran hari ini" Seru Patih Yin kepada Pangeran Sura dengan tersenyum

"Terima kasih Paman" pangeran Sura menggangguk kepada Patih Yin

Kemudian mereka berjalan keluar dan Pangeran Sura membawa buku itu di tangannya kemudian berpisah kepada Patih Yin dan menuju ruang latihan kerajaan untuk melihat 3 lukisan penguasaan energi batin.

'Aku tidak memiliki bakat dalam beladiri dan penguasaan tenaga dalam karena Dantian dalam tubuhku hancur, tapi apakah aku juga tidak memiliki kesempatan untuk menguasai energi batin? kita lihat saja, aku akan mencobanya' kata Pangeran Sura dalam hati

Tanpa sadar Pangeran Sura sudah berada di depan pintu masuk ruangan latihan kerajaan.

Kemudian dia masuk kedalam dan melihat beberapa prajurit sedang berlatih kekuatan fisik. seketika prajurit kerajaan itu menghentikan latihannya dan berdiri tegak seraya berkata "Salam Pangeran Sura"

Pangeran Sura hanya mengangguk dan berkata "tidak sah hiraukan aku, lanjutkan latihan"

Kemudian Pangeran Sura mengamati sekitar ruangan tersebut dan menuju ruangan berlatih keluarga inti dan dia menemukan 3 lukisan penguasaan energi batin dengan lukisan naga putih dalam setiap lukisannya.