"Ah? Enggak Rain. Jangan lakukan itu." sahut Gevan salah tingkah dan menjauhkan wajahnya. Tidak, ini salah. Ini tidak boleh terjadi. Mereka berdua sedang berada di kamar. Gevan tak mau terjadi hal - hal yang memicu fitnah. Gevan juga tidak mau dirinya kelepasan. Lagipula, siapa laki - laki yang mampu menolak ciuman dari perempuan yang dicintainya? Gevan pun tidak munafik. Namun ini tidak boleh terjadi. Gevan harus menahannya, menahan gejolak dalam dadanya yang sudah meronta - ronta ingin keluar dari tempatnya.
"Kenapa Gevan? Tadi kata Gevan, Gevan mau dicium. Sini, aku akan cium dengan senang hati. Aku akan lakukan jika itu mau Gevan. Itu bukanlah hal yang sulit Gevan." ucap Rain sedikit bingung dan mengerutkan alisnya. Bukannya tadi Gevan yang meminta? Kenapa sekarang Gevan yang menolaknya? Kenapa Gevan sangat cepat berubah pikiran?
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com