Bab 114
Permainan Panas 21++
"Buktinya udah ada?" tanya Carissa. Andrian menganggukan kepalanya, ruangan Bian ada di lantai 27 sehingga mereka masih ada waktu bergosip di dalam lift.
"Cuma suami lo masih mau lihat perkembangan. Entah perkembangan apaan, gue kesal kadang. Udah tahu ada maling, masih mau dikembangkan. Biar uang yang di ambil semakin banyak terus perusahaan bangkrut? Amit amit deh, gue gak rela seriusan," gerutunya. Carissa hanya tertawa mendengar ucapan Andrian. Laki laki itu, tidak pernah berubah. Mulutnya sangat juges jika ada sesuatu hal yang tidak masuk akan diotaknya.
Tiba di lantai ke 27 Andrian segera mengajak Melody ke area bermain di sudut. Tempat yang sengaja dibangun oleh Bian supaya ketika anaknya datang tidak bosan.
"Gue ke sana, lo berdua ngebucin aja dulu. Kalau udah beres gue ajak masuk si Melody," ujar Andrian. Carissa hanya geleng geleng kepala melihat tingkah laku pria itu.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com