Pagi hari mereka mereka pun melakukan diskusi bersama-sama setelah sarapan pagi dan mereka cukup siap untuk membicarakan yang terjadi kemarin.
"Bagaimana kondisi luka kamu Putri?" tanya Pangeran Zen yang merasa khawatir.
Zidan juga yang berada di sana, ingin mengetahui kondisi sang putri yang mana Sang Putri pun melindunginya kemarin.
"Aku tidak apa-apa dan luka aku sudah sembuh, aku kan kuat dan bukan Putri yang cengeng yang tidak bisa melakukan apa-apa," jawab Putri Zian gerakan tangannya dan memberitahukan semuanya pada mereka meskipun Ia juga merasa kesulitan karena rasa sakit di tangannya benar-benar menyiksa.
"Putri Putri hebat dan Putri tidak sakit sama sekali bahkan tidak menangis saat dia terluka," sindir pangeran Kenzi yang tahu saat mengobati luka biar dan sang putri dia menangis karena menahan rasa sakit.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com