Arielle melambaikan tangannya di depan balkon utama katedral menghadap lapangan luas yang penuh akan orang. Lapangan itu dikelilingi oleh berbagai bendera dengan gambar serigala, bunga hingga matahari. Jantungnya berdebar sangat cepat karena ia belum pernah melambai di depan banyak orang sekaligus.
Saat pawai di hari pernikahannya semua yang ia lihat hanya bersifat sementara karena kereta terus berjalan dan kali ini semua orang benar-benar berkumpul menjadi satu untuk melihatnya. Arielle tidak mengenali mereka semua. Ia terlalu kewalahan dengan perasaan yang dirasakannya. Di sampingnya Ronan hanya berdiri tegak tanpa melambaikan tangan.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com