Napasnya terdengar berat dengan tubuh yang basah akan keringat, musim dingin menjadi tidak berguna bagi dirinya. Bahkan dia masih merasa panas saat ini, sungguh kelebihan yang hanya membuatnya kesal.
Dia pikir dengan berlatih di tengah musim dingin maka dia tidak akan merasa kepanasan, tapi yang ada sama saja. Caroline mendengus, menjatuhkan tubuhnya di atas tumpukan salju. Maniknya berkedip berusaha menatap langit yang terlihat kosong.
Ini terasa nyaman, menatap langit yang bahkan tidak menunjukkan keberadaan sang matahari. Mengabaikan segala hal yang mungkin akan terjadi padanya, karena dia sudah merasakan sebuah tatapan marah dari sosok yang berdiri tidak jauh darinya.
"Caroline..!"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com