"Aku mengerti. Aku tidak akan mendekati mereka, hanya akan melihat mereka dari jauh," kata Emma. Wajahnya yang sedari tadi dipenuhi kedukaan, pelan-pelan diliputi rasa bahagia. Ekspresinya yang sedih berganti dengan senyuman. Ia merasa jantungnya berdebar-debar. Tidak lama lagi ia akan bertemu orang tuanya.
Ia sudah tidak sabar!
Seperti apa rupa mereka dulu? Apakah sama seperti yang diingatnya? Oh... ia sangat merindukan mereka.
"Bagus," kata Xion. Sebentar lagi acara pesta dimulai. Kita bisa pergi ke istana untuk menghadirinya.
"Pesta apa?" tanya Emma keheranan. "Oh.. maksudmu?"
Emma segera teringat bahwa Kaoshin dan Arreya tiba-tiba memutuskan untuk melarikan diri di malam sebelum pernikahan Arreya dengan Pangeran Darius. Keputusan mereka yang mendadak itu selalu membuat Emma bertanya-tanya. Mengapa mereka menunda di saat terakhir baru memutuskan untuk kawin lari...
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com