Jalanan menuju Jakarta terasa lengang. Mungkin karena malam semakin merangkak naik. Sepanjang perjalanan suasana terasa hening, hanya ada beberapa mobil yang melintas jalan panjang itu. Gadis yang duduk di samping Davin terdiam tanpa berucap apapun sejak saat pertama kali ia duduk pada bangku di samping kemudi. Wajahnya murung dan membuang tatapannya ke arah jendela samping mobil, membuat Davin tidak berani bertanya apapun pada gadis itu.
Sesekali ekor mata Davin melirik pada Alisa. Memastikan jika tidak ada air mata yang ditumpahkan. "Apakah kamu tidak lapar?" tanya Davin menyadarkan Alisa dari lamunannya. Gadis itu menoleh pada Davin dengan tatapan datar.
"Kamu lapar?" tanya Alisa.
"Ehm, sedikit," imbuh Davin tersenyum kecil. Lalu membuang tatapannya pada jalanan yang berada di depan mobil.
"Ya sudah, ayo kita cari tempat makan," ajak Alisa, kembali mengalihkan tatapannya ke arah lain.
"Baiklah!" balas Davin seraya menyungingkan senyuman hangat pada Alisa.
_____
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com