Aroma minyak kayu putih menyeruak hingga pangkal hidung Alisa. Akhirnya ia bisa merasakan tubuhnya kembali. Setelah beberapa saat ia seolah terbang ke awang-awang, tidak sadarkan diri.
"Lisa, kamu baik-baik saja?"
Suara tidak asing itu masuk dalam indra pendengaran Alisa. Perlahan gadis itupun membuka netranya. Aroma minyak kayu putih yang terasa menyengat kini bercampur dengan aroma maskulin yang kerap kali Davin tercium saat dirinya bersama dengan Davin. Aroma tubuh lelaki itu memang begitu khas.
"Tuan!" lirih Alisa, meskipun ia bisa merasakan tubuhnya. Tapi tetap saja, tubuh itu seperti tidak memiliki tenaga sama sekali sekali. Alisa merasa sangat lemas dan tidak bertenaga.
"Dia sudah sadar!" ucap Davin menoleh ke belakang punggungnya. Alisa tidak bisa melihat dengan jelas siapa seseorang yang berada di belakang panggung Davin. Karena kini ia berada di dalam posisi terbaring lemas dan tidak berdaya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com