webnovel

Sedingin Es

"Wah, anak Papa baru pulang sekolah ya!" Adam menangkup tubuh itu dan mengangkatnya tinggi-tinggi. Kemudian, dia menurunkannya setingkat dengannya dan melayangkan ciuman sampai anak itu kegelian. Tarimendengus sebal. Kenapa cuma Daniel yang dicium. Dan memang dirasakan rindu yang sangat membara di antara mereka yang memang tidak bisa terkabulkan oleh apapun di dunia ini.

"Papa pulangnya lama sekali, Daniel kan kangen." rajuk Daniel dengan mimik mukanya yang manyun. Menggemaskan. Adam menatap pipi anaknya yang mulai gemoi. Padahal baru seminggu tidak bertemu, anaknya sudah berubah tambah gemuk. Adam yang gemas pun mencubit pipi anaknya.

"Maafkan Papa, Nak. Papa sibuk kerja…"

"Papa juga sulit dihubungi," imbuh Daniel yang dibenarkan Taridalam hati. Bagus Daniel cecar papamu terus. Sudah mulai nakal soalnya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com