webnovel

Negara Impian

"Makasih banget Mas, aku seneng banget hari ini bisa pulang," ucap Liani sambil meraih tangan Wira yang sedang mendorong kursi rodanya. Wira hanya tersenyum tipis. Jesica tanpa ekspresi.

"Iya, Sayang. Sehari di rumah tanpa kamu seperti ada yang kurang," celetuk Wira yang berusaha luwes merayu. Keahliannya yang sudah lama hilang semenjak masalah pelik yang menimpa.

"Ah, Mas bisa saja," sahut Liani manja. Jesica hanya mengelus dada sambil menggelengkan kepala. Prihatin dengan menantunya yang hanya teringat dengan sikap manis Wira, dia tidak mampu membayangkan bagaimana nantinya kalau ingatannya sudah pulih betul. Tentu sakit yang tertoreh akan semakin bertambah.

Namun, di lain sisi, dia tidak akan bisa memisahkan Wira dari Liani, Mengingat kata dokter Wira-lah orang yang paling Liani butuhkan saat ini. Memisahkan mereka sama saja memperburuk kondisi Liani.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com