Pamela merasa kesakitan di dalam kamar. Tak ada seorang pun yang datang.
Entah mengapa Camelia yang biasanya selalu ada bersamanya, mendadak tidak ada.
Tidak tahu, sedang berada di mana wanita itu, sehingga membuatnya lambat menemui Pamela.
Sementara Drak sejak tadi juga belum kembali ke kamar.
Pamela terus merengek di atas kasur menahan sakit.
"Drak, Camelia, Ibu ...." Panggilnya dengan suara yang lemah.
Setelah beberapa saat kemudian.
Camelia baru saja sampai di depan pintu kamar Pamela. Dan ia mendengar teriakan dari Pamela.
Wanita itu pun segera menemuinya.
Ceklek!
"Tuan Putri!" teriak Camelia.
"Astaga! Apa yang terjadi kepada, Tuan Putri?" tanya Camelia yang sangat panik. Ia tak sengaja menyentuh leher Pamela. Keringat bercucuran membasahi.
"Oh, ternyata Tuan Putri, handak melahirkan!" Camelia segera menolongnya. Tidak lupa ia mengerahkan seluruh Pelayan Istana untuk membantunya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com