"Kimberly sedang sakit?" tanya Alvin.
"Iya, putriku baru saja pulang dari rumah sakit. Dan ia butuh istirahat," jawab Vicky.
"Kenapa Kimberly tidak bilamg kalau dia sedang sakit, ya?" gumam Alvin sambil bertopang dagu.
"Mungkin karena kau orang yang tidak terlalu penting," sahut Vicky dengan suara pelan.
"Ah, tidak mungkin! Kimberly itu sudah menganggap aku segala-galanya, Paman!" kata Alvin dengan penuh percaya diri.
Vicky menggeleng kepalanya seraya berdecak heran menanggapi ucapan Alvin.
'Percaya diri sekali,' batin Vicky.
Baru melihat Alvin saja, Vicky dapat merasakan jika sikap pria ini tidak baik.
Meski ayahnya Kimberly tidak terlalu mempercayai ucapannya, dan tidak terlalu memberi respon baik kepadanya, tetapi Alvin tak peduli. Ia tetap ingin bertemu dengan Kimberly saat ini juga.
"Kalau begitu, izinkan saya masuk, Paman!" pinta Alvin dengan nada memaksa.
"Maaf, tidak bisa. Biarkan dia beristirahat dulu," kata Vicky.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com