"Pangeran!" sahut Julie. Dia meletakkan secangkir susu cokelat di samping lelaki itu.
"Kau yakin, Helen tidak akan datang ke sini?" gumamnya. Pangeran Hery menghela napas panjang sejenak. Dia kemudian menatap wajah Julie sejenak.
"Ia, aku sudah mencabut semua ingatannya tentang dunia Kay, kamu tidak perlu khawatir," seru Pangeran Hery. Julie menghela napas lega. Dia tidak harus sakit kepala memikirkan perbuatan Helen.
"Tongkat sihir itu…"
"Aku sudah menyimpannya benda itu, aku sudah menyimpan tiga tongkat sihir," gumamnya lagi. Julie menyentuh kepala Pangeran Hery. Ada mahkota raja di atas kepala lelaki itu. Julie melirik ke arah cermin yang berada di ruangan Pangeran Hery.
"Mengapa kau melihat mahkotanya, sayang?" tanya Pangeran Hery. Dia bingung dengan gerak-gerik Julie yang sangat aneh.
"Kau belum percaya bahwa Julie sudah menjadi ratu?" gumam Pangeran Hery. Julie hanya menggelengkan kepala tanpa mengatakan apapun.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com