"Kau tahu? Mengatasi rasa cemburu seperti memaksa kami mengangkat sebongkahan batu yang sangat besar," jelasnya lagi. Kening Gali menyergit mendengarkan kata-kata yang terucap dari mulut Julie.
"Maksudnya apa?" tanyanya.
"Sama-sama berat, kami susah mengatasinya," jawab Julie. Dia memandangi langit yang indah di atas istana Key. "Aku tidak pernah membayangkan bisa hidup di istana ini," gumamnya sambil menghela napas panjang.
"Aku tahu ini sangat sulit bagimu," ucap Gali sambil menatap Julie.
"Sudahlah Gali, aku tidak marah kepadanya."
"Mungkin aku memang bukan Putri Isabel. Sampai sekarang, aku tidak bisa mengingat apapun di sini," cetusnya kemudian. Gali menatap Julie dengan sangat cermat.
"Kau percaya cinta?" tanyanya tiba-tiba. Julie menyergitkan dahi memandangi lelaki di depannya.
"Maksudmu apa?" sahutnya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com