"Apakah tidak apa-apa jika kita naik bus ini?" tanya Pangeran Hery sedikit ragu.
"Ini seperti kereta," sambungnya lagi. Julie yang sudah berada di dalam bus melirik ke arah Pangeran Hery yang sedikit ragu.
"Kamu takut?" tanya Julie lagi. Pangeran Hery menggelengkan kepala. "Ayok, kita tidak punya waktu!" cetusnya lagi.
Julie turun dari bus lalu menarik tangan Pangeran Hery untuk naik ke dalam bus bersamanya. Supir bus melirik ke arah Pangeran Hery. Keningnya berkerut memandangi lelaki itu.
"Benar-benar aneh!" gumamnya.
"Kamu sangat aneh!" sambungnya lagi. Julie tersenyum ke arah supir bus tersebut. Dia lalu menyuruh Pangeran Hery untuk duduk di sampingnya.
"Apakah benda ini akan mengantar kita ke rumah Tuan Smith?" tanyanya. Julie menganggukan kepala. Pandangannya tertuju ke luar jendela.
"Kau takut?" sahutnya. Pangeran Hery menyeka peluh yang menetes di dahinya saat ini. Tangannya bergetar hebat. Tubuhnya mendadak lemas dan perutnya serasa ingin mengeluarkan sesuatu.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com