"Nyatanya Julie menjuarai hatiku, aku minta maaf Putri Isabel," jelasnya kemudian.
"Aku juga sangat ragu, mengapa di hari kesatria itu, Julie tidak berubah dan tidak ada cahaya yang mengelilingi tubuhnya," gumam Pangeran Hery.
"Karena aku adalah yang asli, mengapa kau tidak begitu menyadari keberadaanku," ucap Putri Isabel dengan linangan air mata.
"Maafkan aku," jawab Pangeran Hery.
"Kau tidak perlu meminta maaf Hery, semua sudah terjadi dan kita tidak bisa berbuat apa pun saat ini. Aku tahu bahwa di hatimu, tidak ada diriku."
"Kau telah jatuh cinta kepada perempuan itu dan terkadang membuatku begitu ingin menjauh, juju raku sakit hari," ucap Putri Isabel berterus terang.
Pangeran Hery mengengam tangan perempuan itu. Bola mata Putri Isabel terbelalak. Ini kali pertamanya Pangeran Hery mengengam tangannya. Terlihat sangat mustahil.
"Apakah perlakuan manismu ini tidak membuatnya marah?" ucap Putri Isabel.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com