Jika benar dia anak haram. Maka hatinya akan hancur lebur di istana ini. Tapi, jika dia mendapatkan jawaban. Pangeran Dimitri akan merasa tenang.
Setidaknya dia harus mengetahui secara jelas mengapa ibunya diusir.
Pangeran Dmitri menatap langit kamar. Butiran bening menetes di pipinya saat ini. Entah mengapa dia begitu sedih.
Tidak memiliki siapapun di dunia ini. Dia bahkan tidak bisa bersama siapapun yang bisa menolongnya.
Pangeran Dimitri menghela napas panjang. Seperti mengeluarkan segala beban yang berada ditengorokannya saat ini.
Pangeran Dimitri memijit pelipisnya yang terasa berat. Beberapa saat kemudian, Pangeran Dimitri melihat kupu-kupu putih itu terbang di luar jendela kamarnya.
Kupu-kupu putih yang begitu nyata. Kupu-kupu putih yang dia lihat pertama kali di dalam cermin ajaib.
"Apakah ini kebetulan?" pikirnya kemudian.
"Apakah dia salah melihat?" gumamnya. Pangeran Dimitri kemudian bergegas menuju jendela. Kupu-kupu itu sudah menghilang begitu saja.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com