webnovel

249. Sebuah Dendam

Apa yang disangkakan olehnya adalah ternyata benar, serangan dari Shem di saat ia membaca mantra hanya tiga kali sangat berbeda respon dan ekspresi dari sang wanita siluman itu. Apabila didengungkan mantra secara berulang-ulang dan tanpa jeda, tawa yang menggelegar dan seakan merendahkan lawannya itu sedikit demi sedikit menjadi lebih kentara terdengar teriakan kesakitan serta asap yang keluar dari kulit-kulitnya mulai tampak lebih banyak dari sebelumnya.

Selendang kanan dan kiri yang saling terkait itu tadinya berkibar-kibar dengan kekuatan angin yang dimilikinya. Kini telah berhasil dirobek dan direbut oleh dua panglima terlatih dibantu prajuritnya yang terus menyerang sambil menguatkan telinga mereka. Tawa dan nyanyian itu sedikit demi sedikit menghilang berganti dengan teriakan kesakitan.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com