Sebenarnya dalam hati, Jessie sangat kecewa karena dari awal bertemu memang menyimpan sedikit rasa kepada Shem, ternyata memang benar, Shem sudah memiliki kekasih seorang wanita yang sangat cantik, bahkan seorang putri dan keturunan bangsawan pula.
Jessie secara otomatis berpikir beberapa kali lagi, siapa lah Jessie, wanita miskin yang tidak memiliki kelebihan apa-apa, hanya janda gagal dalam berumah tangga, tidak akan pantas mengharap yang seperti Shem. Apalagi dia seorang pangeran yang memiliki segalanya. Jessie menggeleng-gelengkan kepalanya untuk membuyarkan lamunan yang sangat tidak masuk akal itu.
"ZRUTTT!!" Tiba-tiba suara benda jatuh yang berat seakan dari atap.
"Di mana Adaline? Aku ingin kau bantu aku agar segera bisa menikah dengannya! Kami ingin menikah mumpung berada di Negerimu. Jadi sewaktu-waktu aku kembali ke Negeriku. Kami sudah menjadi suami-istri yang tak terpisahkan." Shem tiba-tiba muncul di depan Jessie sehingga membuat kaget wanita itu.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com