webnovel

Keluarga Gu dari Beijing, telah Kehilangan Anak Kesayangannya

Translator: Wave Literature Éditeur: Wave Literature

Nenek Chen menghela napas. "Bagaimanapun juga, dia tetap saja ibumu. Pergilah, jangan sampai membuatnya kehilangan muka. Jangan menentang apa yang diperintahkan orang tuamu. Yang terpenting, jangan lakukan apa yang tidak ingin kamu lakukan."

Gu Anxi memotong satu buah apel menjadi delapan potongan. Setiap potongan memiliki ukuran yang hampir sama, tampak begitu cantik.

Setelah menyimpan pisau kembali, dia baru menjawab perlahan, "Aku tahu Nenek akan menasihatiku untuknya."

Nenek Chen masih menatapnya dengan penuh kasih. Wanita tua ini telah hidup untuk Anxi selama dua puluh tahun terakhir.

Anxi-nya tumbuh sangat cantik, bahkan tidak bisa dibandingkan dengan siapapun dalam segi apapun. Hanya saja, sekarang dia menjadi gadis yang suka memberontak.

Gu Anxi tidak mau mengatakan apa saja yang dialaminya saat menghilang selama setahun lebih. Gadis yang dulunya ceria sekarang berubah drastis dan tidak banyak bicara.

Agar Nenek Chen tidak sedih, Gu Anxi terpaksa turun ke lantai satu untuk menemui Wang Keru, yang sudah menunggunya di dalam mobil.

Gu Anxi memutuskan untuk pergi bersamanya. Dia membuka pintu mobil dan duduk di sebelah ibunya, yang saat ini duduk di kursi pengemudi.

Kini wajah Wang Keru tampak lebih baik. "Bersikaplah dengan baik untuk sementara waktu. Jangan membuat ulah."

Gu Anxi tidak menjawab perintah ibunya dan hanya melihat ke luar jendela.

Di sepanjang perjalanan, Wang Keru tidak berhenti mengoceh. "Anxi, kamu hanya perlu bersikap patuh dan berusaha keras untuk membuat pamanmu senang. Kamu harus kelihatan lebih unggul dibandingkan Shen Wanqing, gadis yang sebenarnya tidak punya apa-apa."

Wang Keru ingin menonjolkan penampilan fisik Gu Anxi, tetapi ia sebenarnya tidak tahu bahwa di antara sekian banyak kelebihan yang dimiliki Gu Anxi, penampilan fisik adalah kelebihan Gu Anxi yang paling tidak mencolok.

Sebuah mobil Bentley Putih yang mereka tumpangi melaju perlahan meninggalkan rumah sakit. Di saat yang bersamaan, dua orang bertubuh ramping berjalan keluar dari gedung rawat inap.

Feng Mian menatap bagian belakang mobil yang baru saja pergi. Dia termenung memikirkan sesuatu. "Mereka tidak terlihat seperti sepasang ibu dan anak. Hubungan mereka sama sekali tidak dekat. Anak muda itu bersikap sangat dingin."

Mata dingin Bo Xichen tidak menunjukkan emosi apapun. "Feng Mian, kamu terlalu banyak memperhatikannya."

Feng Mian langsung menyahut, "Itu semua aku lakukan karenamu."

Bo Xichen langsung berjalan lurus ke sebuah gedung kecil di seberang. Itu adalah laboratorium pribadinya. Feng Mian ingin ikut masuk ke dalam bersamanya, namun Bo Xichen langsung menutup pintu laboratorium tepat di depan mukanya.

"Dasar pelit," gerutu Feng Mian.

Bo Xichen berjalan menuju kursi di belakang meja dan duduk di sana. Dia melihat selembar informasi di atas meja. Jari-jari lentik yang indah itu terangkat untuk mengambil kertas yang berisi informasi Gu Anxi. Kemudian, ada sedikit gelombang sedingin es yang muncul di sorot matanya.

Feng Mian mendorong pintu dan masuk ke dalam laboratorium pribadi Bo Xichen, lalu duduk di hadapannya. Dia berujar sambil menyentuh hidungnya. "Keluarga Chu juga ada di sini."

Bo Xichen mengangkat kepalanya dan mengerutkan keningnya. Ia tidak mengerti ucapan Feng Mian.

Feng Mian membalik pena di tangannya, kemudian menjelaskan, "Generasi ketiga dari Keluarga Chu memiliki sepasang anak laki-laki dan perempuan yang sangat berbakat. Si adik perempuan telah memasuki Universitas Qing, sama seperti Gu Anxi."

"Keluarga Chu Ci?" Bo Xichen menurunkan pandangannya dan bertanya dengan suara rendah.

Feng Mian tertawa karena merasa lucu. "Jadi mereka ingin membuatnya terkenal. Dia tidak bisa terus menutupi identitasnya yang sesungguhnya dengan berpura-pura menjadi mahasiswa biasa di Universitas Qing."

Bo Xichen tampak tertawa kecil.

Feng Mian melanjutkan perkataannya. "Jangan lupa, salah seorang anggota Keluarga Jiang juga bersekolah di Universitas Qing. Kak Bao, tidakkah menurutmu semua ini aneh? Kenapa orang-orang dari Beijing berbondong-bondong ke Qingcheng? Selain itu, semua anak generasi penerus keluarga besar masuk ke Universitas Qing."

Feng Mian seolah mulai bergosip, "Dengar-dengar, Keluarga Gu dari Beijing telah kehilangan anak semata wayangnya di Qingcheng. Mereka telah mencarinya selama bertahun-tahun."

"Apa kamu juga ingin pergi ke Universitas Qing?" Bo Xichen bertanya balik.

Feng Mian menatapnya dengan mata sangat aneh.

Bo Xichen meletakkan dokumen itu di laci dan berkata pelan. "Hubungi Kepala Jurusan Wang dari Universitas Qing. Katakan padanya kalau aku akan menjadi dosen tamu."

Feng Mian menelan ludah. "Profesor Bo, apakah Anda akan mengajar anatomi?"

"Kelas fisiologi." Bo Xichen menatap tajam Feng Mian. "Apa ada masalah?"

Feng Mian segera menyahut, "Tentu saja tidak ada masalah. Siapa yang berani menolak setiap perintah dari Professor Bo!

Feng Mian pergi keluar meninggalkan Bo Xichen, yang duduk sendiri di tempatnya. Sehelai rambutnya menjuntai ke bawah, dan sorot matanya yang sedingin es tampak gelap.

Seperti yang dikatakan Feng Xi, tidak akan ada ketenangan di Kota Qingcheng.