Setelah mereka selesai dengan kegundahannya.
Adi menancap pedal gas mobilnya, Kania rupanya tertidur setelah menangis cukup lama, sepertinya gadis itu kelelahan.
Adi sengaja tidak membangunkannya, sampai didepan rumah pun, Adi tidak keluar dari mobil, menunggu Kania sampai bangun.
Adi memiringkan tubuhnya dan menatap Kania dengan tersenyum, gadis disampingnya sungguh manis. Mobil itu masih dalam keadaan mesin menyala Adi sengaja tidak mematikannya.
Kania membuka matanya sedikit demi sedikit, karena kantuk yang masih tersisa, "oh sudah sampai ya?" ucap Kania sebari melihat sekelilingnya.
Adi tersenyum simpul, "kenapa enggak bangunin aku?" tanya Kania.
"Kasian, sepertinya kamu cape."
"Em, kamu kan jadi nunggu lama di mobil,"lanjut Kania.
"Sudah biasa, aku senang menunggu jika itu adalah dirimu!" Adi menggombal didepan Kania.
"Oh iya Di, tentang tadi di makam! Memang kamu suka cerita tentang aku ke Mama kamu?" tanya Kaniq.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com