5. Menggertak pria tua

Satu hari telah berlalu semenjak kedatangan Yun Ming.

Qi Ling bangun di pagi hari dengan keadaan segar, dia melihat ke arah wanita cantik di pelukannya dengan bangga.

"Lihat ini! Tuan Qi yang terhormat mendapatkan wanita secantik peri! Dia juga wanita yang patuh" Pikirnya terlihat sombong.

Qi Ling menepuk - nepuk pundak wanita di pelukannya dan mata mereka bertemu. Aku melihat kamu, kamu melihat aku.

"Hei... Sudah sangat siang! Cepat pakai baju dan ikut aku menyegarkan tubuh" Seru ramah Qi Ling.

Yun Ming yang setengah sadar segera bangkit dan menemukan tubuhnya tampa pakaian, dia sangat malu!. Tapi segera ingatan tadi malam membanjiri pikirannya.

"Sangat memalukan" Gumamnya sambil memakai baju.

Dia masih ingat dengan jelas apa yang terjadi semalam, pria cabul itu menyuruhnya memakai baju - baju aneh sambil memperagakan pose aneh yang membuatnya ingin mengubur wajahnya di dalam tanah. Dia bahkan lebih malu ketika mengingat ucapan kotor yang keluar dari mulutnya.

"Hei... Cepat lah, kita akan senam pagi!"

"Uh.. ya tuan..."

...

Sebagai tetua pertahanan kota, Chu He selalu pergi memeriksa jalan dan tempat gelap di ibu kota. Dia dengan rajin membersihkan orang - orang nakal dan menyelamatkan manusia fana yang di aniaya oleh kultivator jahat.

Rasa keperduliannya tinggi terhadap manusia fana di ibu kota, sebagai kultivator yang bangkit dari keluarga miskin. Dia tidak melupakan manusia fana sebagai ras mereka.

"Kakek, mengapa kamu selalu berkerja keras?" Ucap bocah kecil di sampingnya.

Dia adalah cucunya yang beranjak ke usia 10 tahun, pria kecil yang sangat sopan penuh pemujaan untuk kakeknya.

"Chu Yang, kamu harus tetap patuh dengan aturan Yang Mulia. Walaupun aku seorang tetua yang telah berperang di samping raja, tulang tuaku masih kuat untuk menjaga kota damai ini" Senyum Chu He melihat cucunya.

"Kalau begitu... Aku ingin pergi bersama kakek dan melihat - lihat kota!" Serunya tertawa sambil melompat ke punggung pria tua itu.

"Tuan muda..." Teriak pelayan wanita yang selalu di belakang bocah itu. Wajahnya ketakutan dan gugup, dia tau bahwa kesopanan tuan mudanya sangat di ragukan.

"Tidak apa, dia masih kecil. Pendidikannya masih belum selesai, biarkan orang tua ini bersikap seperti kakek seharusnya"

Sekali lagi Chu He tersenyum dan segera melepaskan burung kecil yang mulai membesar dan dia menginjak burung lalu terbang.

"Yuhuuu.... sangat menyenangkan terbang dengan kakek!"

Chu He hanya tertawa keras sambil memusatkan perhatiannya ke bawah, dia juga tidak lupa melihat gang - gang sempit. Dengan serius menyipitkan matanya.

"Hem?"

Chu He melihat ke gang kecil yang sangat mencolok, itu adalah keberadaan laki - laki dan wanita sedang melakukan gerakan aneh. Yang membuat perhatiannya adalah wanita di sisi manusia fana itu, dia bisa melihat kultivasinya sudah mencapai Matrial King Peak!.

"Mengapa ada keberadaan seperti itu di sini?"

Keberadaan Matrial King hanya bisa di anggap mengerikan di Benua Rendah, apa lagi di kerajaan kecil seperti ini. Keberadaan mereka bisa membuat satu kerajaan terhapus hanya satu malam.

*Krak*

Tiba - tiba saja mata sebelah kanannya pecah menjadi pecahan kecil. Chu He yang merasakan Artefak jiwanya hancur segera muntah seteguk darah dan berubah pucat.

Dia tidak pernah menyangka, Artefak yang telah diperjuangkannya hidup dan mati di reruntuhan bersama raja telah tiada.

Kegunaan Artefak matanya sangat berguna, dia bisa melihat Rank Kultivasi mereka sekali pandang, bahkan Artefak ini bisa membedakan Bohong dan Jujur seseorang.

"Kakek!" Seru bocah di punggungnya.

"Uhg... aku baik - baik saja"

Chu He kembali mengintip ke bawah dan hanya membuatnya berkeringat dingin. Wanita itu, seorang Matrial King Peak melihat mereka dengan kerutan kening!.

"Sangat mengerikan! Apa yang terjadi jika aku seorang tetua kerajaan kecil menyinggung keberadaan seperti ini?" Pikirnya yang segera terbang ke bawah.

Sampai di bawah, Chu He tidak mengatakan apapun, dia hanya bisa berjalan ke depan mereka lalu berlutut.

*Gedebuk*

"Chu He, pria kecil tidak pernah menyinggung tuan! Memohon pengampunan karena lancang" Seru kerasnya.

Bocah yang pintar dan pandai di sampingnya juga mengikuti kakeknya dengan wajah sedih dan meragukan. Tapi karena IQ nya tinggi, bocah itu masih bisa membedakan orang.

"Hei... Kamu menggertak orang tua yang lewat" Keluh Qi Ling yang menggelengkan kepalanya.

Orang tua itu sangat ketakutan, dia berkeringat dengan wajah horor. "Apa-apaan? Manusia Fana berani berkata seperti itu..." Pikirnya menelan ludah.

"Aku... Tuan, saya hanya melihat mereka karena orang tua ini memiliki jimat aneh yang membuatku merasa seperti di mata-matai" Keluh Yun Ming merasa tidak puas.

Dia hanya ingin tau pandangan dari mana yang membuatnya jijik. Tapi siapa tau jika pria tua ini adalah pelakunya, apakah pria tua ini ingin hukuman?.

"Ya Ya Ya, bawa pria tua ini ke dalam toko untuk melihat-lihat. Aku harus melanjutkan senam pagi ini, jika tidak... Tulang ini akan kaku!" Ucap Qi Ling mengusir mereka.

Orang tua itu kehilangan akal, sebenarnya apa yang terjadi?. Matrial King Peak yang bisa menghancurkan kerajaan dalam satu tarikan nafas mengikuti perintah manusia fana? Konsep apa yang di gunakan manusia fana itu?.

"Ayo orang tua" Ucap Yun Ming membuka pintu.