Pragma menopangkan kepala pada tangan kanannya yang ditekuk, bertumpu di atas kasur, menyerong ke arah kanan memandangi wajah lelah Gelora dari samping. Jemari besarnya dengan pelan menyingkirkan pelan rambut-rambut nakal istrinya, yang menutupi wajah cantiknya.
Jika tertidur pun istrinya tetap cantik dan selalu cantik. Membuat Pragma jadi enggan untuk beranjak dari kasur, inilah yang membuatnya sering berlama-lama di atas tempat tidur. Dia akan bangun lebih awal hanya untuk memandangi wajah Gelora.
"Aku jadi ingin bercinta denganmu lagi, Sayang," bisiknya meletakkan kepalanya pada bantal yang sama dengan istrinya.
"Eunhhh," lenguh Gelora pelan seraya memutar tubuhmu ke samping kiri.
Huh
Pragma dengan jahil mengembuskan napas pada wajah istrinya.
"Good morning, Honey," sapanya dengan begitu ceria saat melihat mata hazel istrinya terbuka.
"Hm," dehem Gelora kembali menarik selimut untuk menutupi wajahnya dari sinar matahari.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com