Tempat tinggal Peter Brown bukanlah gua, melainkan sebuah halaman rumah yang cukup bagus. Sekilas pandang sudah cukup untuk mengatakan bahwa itu adalah rumah yang rapi, dengan area terpisah untuk istirahat, dapur, kultivasi, dan menerima tamu. Bahkan, ada sebuah halaman di mana sekeliling gunung bisa terlihat sekilas.
Sambil duduk bersila di halaman dan menatap ke bawah gunung, Peter melihat Ladang Roh yang cerah dan penuh kehidupan di bawah sana. Ia juga melirik murid-murid yang melakukan tugas dengan penuh hormat di hadapannya, menyadari bahwa mulai saat ini, ia dianggap sebagai murid resmi akademi tersebut.
Peter tak bisa menahan diri untuk tidak menghela nafas atas hak istimewa yang dinikmati oleh murid resmi akademi. Bahkan seorang murid biasa memiliki kekuasaan dan pengaruh yang demikian besar; ia hanya bisa membayangkan gaya hidup orang-orang dengan status lebih tinggi.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com