webnovel

29. Pelecehan

Sosok tak asing di mata. Mengenakan pakaian terlalu santai di badan. Namun kemeja putih dengan dua kancing tak terpasang sungguh memamerkan keseksian di raga. Seolah ingin menggoda setiap kaum hawa yang memuja fisiknya.

Lucius yang menyaksikan kehadiran itu malah mendecih tiba-tiba. Mendadak suasana hatinya semakin memburuk sekarang.

“Mau apa kau ke sini? Kami ingin istirahat,” ucapnya tanpa sopan santun.

Sang pangeran yang mengganggu justru tertawa. Sungguh ia merasa terhibur setiap berurusan dengan pemuda di depannya. Sebuah buku dalam kondisi terbuka di tangan kanan perlahan tertutup sempurna. Ia pun mendekat dan memegang bahu Lucius, “Behella dan ayahku ingin bertemu kalian. Kamu tidak keberatan bukan?”

Lucius pun menghela napas jengah. Jujur saja ini sangat menyebalkan, entah apa yang diinginkan dua rakun tua itu sehingga mengganggu istirahatnya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com