Cia ngumpat, kenapa pintu lift ini pelan kali nutupnya.
"Hei, adik kecil kita ketemu lagi." Cowo tinggi semampai tapi nggak sebidang Dhika nggak bosan nyapa Cia. Dimatanya Cia itu lucu.
Psikopat mana suka olahraga pikirnya.
Cia nunduk aja sambil megangin tangan Boy dengan kuat, untung ada pengawalnya ini. Kalau nggak bisa mati bediri dia.
Tapi gimana kalau dia nyerang Boy di dalam lift terus nyulik dia. Dalam otak Cia udah penuh dengan adegan-adegan gila seorang psikopat.
Senyum tampan pria itu aja horor buat dia. Pria yang di takutin Cia menatap heran gadis itu. Matanya melihat Boy yang diam seperti patung, tidak lama lift berhenti dan terbuka di lantai 29. Cia semakin takut.
Sebelum keluar, cowok itu bilang.
"Adik kecil, sampai bertemu lagi ya?"
'Nggak mau!' Jerit batin Cia.
Pria itu keluar dengan senyum merekah yang menurut Cia horor tapi menurut orang lain biasa aja nggak ada yang aneh.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com