Dhika menoleh menatap Elle, melihat kekecewaan di mata wanita itu tapi dia mengbaikannya, "ada hal yang bisa aku bagi denganmu ada yang tidak. Sesampainya di hotel langsung istirahat."
"Aduh ..., kenyang," ucap Cia sehabis minum dan menyeka mulutnya, dia mengelus perutnya. Akhirnya bisa makan tanpa muntah. Tanpa perduli apa yang sedang di bicarakan Dhika.
"Pak Boy, habis ini kita kemana? Saya udah punya tenaga lagi buat lanjutin perjalanan." Cia siap menggunakan energinya setelah di asupi makanan bergizi super enak.
Dia mencatat alamat resto, next time kalau ke Boston lagi dia nggak akan melewati restaurant ini sebagai salah satu list yang wajib dia kunjungi.
Boy bingung harus jawab apa, nyonya mudanya ini tidak tau situasi dan kondisi yang sedang terjadi. Begitupun dengan Clara, kalau boleh milih dia ingin Cia yang pulang bersamanya.
"Dia akan mengantar Elle, dan kamu ikut saya." Putus Dhika dengan suara dinginnya. Cia dengar tapi pura-pura budek, dia mana mau ikut si Dhika.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com