Malam harinya Diva tengah tiduran di kasur bersama dengan Baby Mars dan Venus, begitu dengan Kenzo. Mereka terlihat tertawa bersama, menggoda baby kecil yang begitu menggemaskan.
Namun hanya Mars yang sedari tadi hanya diam, namun Kenzo berhasil membuat bayi kecil itu tersenyum tipis, sangat tampan.
"Mas, kamu tahu nggak sih. Tadi kan aku tanya mama sama sifat Mars yang nggak bisa mengekspresikan dirinya. Kata mama itu emang turunan keluarga Alexander, katanya dulu kamu juga gitu bahkan sampai di kira homo!" kekeh Diva.
Kenzo menatapnya datar, kesal dengan mamanya yang mengumbar di masa lalunya. "Kalau aku homo mana mungkin aku bisa buat anak orang ngelahirin bayi seimut dan semenggemaskan mereka!" Sedari tadi Kenzo tak henti-hentinya memainkan pipi bulat baby Venus.
"Mas, malam ini biarin mereka tidur di sini ya. Aku pingin peluk mereka!" Bibir Kenzo maju beberapa senti mendengarnya, hal itu membuat Diva tersenyum pastinya suaminya itu cemburu.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com