"Gimana kabar kamu, Aksel? kamu jadi mau lanjut ke luar negeri? dulu kan kamu bilang mau jadi dokter spesialis yang hebat!" ucap Rora mengingat ucapan Aksel waktu itu.
"Pinginnya sih gitu, Ra. Tapi lo tahu sendiri adik gue yang paling cerewet ini, nggak ngebolehin gue pergi!" Rora tertawa menatap ke arah Acha.
"Kenapa nggak boleh, Cha? kan Kak Aksel ke sana mau belajar. Nanti kalau Acha udah besar, Acha juga bisa ke sana. Cita-cita Acha mau jadi apa?"
"Acha mau jadi guru!" ucapnya antusias, Mars yang mendengarnya menahan tawa.
"Galak kayak gitu mau jadi guru!" Kekeh Mars lirih. Namun Acha masih bisa mendengar ucapan Mars.
"OM JELEK NGOMONG APA HAH!" Tangan Acha yang bebas melayangkan pukulan ke lengan Mars.
Rora bergeleng, dari pertama bertemu Acha memang sangat galak kepada suaminya. Dia terlihat tidak menyukai Mars.
"Acha!" Tegur Aksel, dia menjauhkan adiknya dari Mars. Pukulan Acha itu cukup sakit, meski dia masih kecil.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com