Kenzo telah menyelesaikan pekerjaannya dia segera pulang untuk menjemput Diva di rumah sakit.
Dua puluh menit kemudian Kenzo telah sampai di sana, dia berjalan dengan santai menghampiri ruangan Diva namun kosong.
"Di mana dia?"
Mata Kenzo tak sengaja melihat Dr. Famela di sana. "Dokter!" Panggilnya.
Dr. Famela berbalik dia sedikit mengangguk saat melihat Kenzo di sana. "Ada yang bisa saya bantu, tuan muda?" tanyanya.
"Di mana istriku?" tanyanya.
"Oh, Diva mungkin masih di ruangan Ara. Setelah ini anda lurus dan belok ke kanan, di sana ruangan Ara berada." Jelasnya.
Kenzo mengangguk segera pergi dari sana, dari luar ruangan dia sempat mendengar suara pertengkaran di dalam.
Langsung saja dia dobrak, dan hal pertama yang dia lihat sangat cepat menyulut emosinya. Terlihat diva yang tengah tiduran di brankar dan Gibran yang jaraknya sangat dekat. Seperti menindih namun tidak.
"DIVA!" bentak Kenzo.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com