Diva merasa jengkel lantaran suaminya lebih asyik dengan laptop dan berkas-berkas pekerjaannya ketimbang memperhatikan dirinya.
Diva mengambil bantal lalu ikut menyusul ke ruang kerja Kenzo, dengan mata yang sudah sangat berat namun tak bisa terpejam.
"Sayang, aku ngantuk!" Kenzo menoleh setelah pintu ruang kerjanya terbuka dan melihat istrinya dengan wajah sayunya sembari membawa bantal.
"Baby, kenapa kau belum tidur, hm? tidurlah terlebih dahulu. Aku masih ingin menyelesaikan pekerjaanku!" Pekerjaan yang masih banyak lantaran tadi dia di kantor tak bisa fokus dengan segala tingkah ajaib istrinya.
"Nggak bisa tidur!" Diva mendekat ke arah Kenzo, duduk dipangkuan suaminya melingkarkan kedua tangannya pada leher Kenzo menjatuhkan kepalanya pada dada bidang suaminya.
"Kenapa? katanya ngantuk?" Dengan lembut, Kenzo mengusap kepala istrinya, membiarkan Diva bersandar pada tubuhnya.
"Baby yang nggak mau tidur, minta diusap-usap dulu sama papa!" ucapnya Diva manja.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com