Su Wan tercengang melihat laki-laki yang tidak jauh darinya, raut wajahnya tampak sedikit bingung. Apa laki-laki ini melepaskan dirinya seperti ini dan menyuruhnya untuk mendatangkan makanannya seperti tadi tidak terjadi apa-apa, tapi jejak tamparan di sisi kanan wajah Jiang Xuecheng terkadang mengingatkan Su Wan bahwa kejadian tadi bukanlah sebuah ilusi.
Ternyata Su Wan terlalu berani, untungnya Jiang Xuecheng tidak keberatan. Su Wan menghela nafas, kemudian ia melangkah dengan cepat menuju dapur. Begitu Su Wan meninggalkan ruangan masih ada kekacauan di benaknya, ia berpikir jika Jiang Xuecheng kembali berkata seperti itu kepadanya, maka ia benar-benar bisa marah. Bagaimanapun juga ia tidak suka Jiang Xuecheng salah paham kepadanya, terlebih mengenai hal ini.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com