Sebuah tangan laki-laki yang cukup nyaman, tulangnya yang tampak jelas dan ramping. Ya Tuhan, melihat pemandangan ini hati Su Wan langsung tercekat. Dengan cepat ia mengerjapkan matanya, barulah ia bisa menenangkan hatinya yang seperti disambar petir itu.
Su Wan seperti seperti boneka kayu, ia memutar lehernya dengan sangat pelan dan dengan cepat sesosok wajah tampan terlihat di mata Su Wan. Mata phoenix laki-laki itu tertutup, hidungnya seperti ukiran batu giok, bibirnya yang tipis tertutup rapat, namun ia sama sekali tidak feminim, ia tampak seperti maha karya tuhan yang paling sempurna. Mungkin karena tertidur wajah laki-laki itu pun tidak tampak dingin, sebaliknya tampak sangat lembut.
Kenapa Jiang Xuecheng berada di sini?! Apa kemarin anak nakal itu tidak benar-benar pergi dan kembali?! Su Wan mengelus keningnya, ia pun merasa pusing. Bocah nakal yang berusia enam tahun itu ingin membunuhnya! Setelah ini ia pasti akan selalu ingat untuk mengunci pintunya!
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com