"Dor!"
Sepasang telapak tangan berdarah dan telapak api hijau dengan keras menghantam satu sama lain di dalam kabut semerah darah. Gelombang udara yang mengerikan tiba - tiba menyebar dari tangan mereka berdua, menyebabkan Tetua Sekte Darah, yang berada di samping, tidak memiliki pilihan selain dengan cepat mundur ketika raut muka mereka sedikit berubah.
Terdapat kesunyian selama beberapa saat, setelah kedua telapak tangan itu bertabrakan di dalam kabut merah, sebelum suara lengkingan yang terdengar ketakutan muncul, "Api? Sialan, kau memiliki sebuah 'Api Surgawi'?"
"Dor!"
Suara melengking baru saja berhenti, ketika sebuah gelombang udara panas menyebar dari dalam kabut darah. Ketika gelombang udara itu bergulung, kabut darah tadi, yang menyelimuti udara dan tanah, dipanggang oleh udara panas itu hingga menjadi jauh lebih tipis.
"Glek."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com