Dewi merasa nyaman bila sedang dengan Kurana dia semakin sayang dengan Kurana sebaliknya Kurana senang mengejar gadis saja kalau diajak untuk menuju jenjang yang lebih serius dia pasti menolak, Dewi ini juga sudah tahu watak Kurana kalau tidak mau ada ikatan kalau suka dengan seorang gadis.
"Bang Nana kira-kira besok aku dikenalkan dengan orang tua bang Nana enggak sih?" tanya Dewi.
"Kalau soal memperkenalkan dengan orang tuaku itu tidak mungkin karena kita hanya teman sesaat." ucap Kurana.
"Aduh….sejahat itukah kamu." ucap Dewi tertawa.
"Aneh kamu tidak marah malahan tertawa." ucap Kurana.
"Ngapain aku marah bang kita berdua telah mengkhianati kekasih kita masing-masing." kata Dewi.
"Ya sih." ucap Kurana dengan mencium Dewi.
Dewi tidak menolak waktu Kurana mencium dirinya bagi Dewi semua orang yang sedang jatuh cinta pasti begitu.
Kurana memang sangat pandai menaklukkan wanita setiap gadis yang diincar pasti bisa dia dapatkan karena wajah Kurana yang tampan dan body dia body atletik setiap wanita pasti tertarik dengan dirinya ditambah pula dia keturunan orang India jadi pas wajah dan bodinya.
"Bang Kurana aku pulang dulu sudah malam ini." kata Dewi.
"Perlu diantar?" tanya Kurana.
"Tidak usah terima kasih." jawab Dewi.
"Abang tidak usah mengantar aku cukup sampai pintu kamar ini." kata Dewi.
"Ya deh besok kita jalan-jalan kemanapun kamu mau." ucap Kurana.
Dewi hanya mengangguk saja menjawab perkataan Kurana dia pulang dengan taksi yang biasa dinaiki kalau berangkat kuliah.
Dewi pulang Kurana terus menelpon Bella setelah dibuka Bella hpnya kurana terus ngomong.
"Sayang kamu sudah tidur?" tanya Kurana.
"Nana ngapain nelpon malam begini aku sudah mengantuk." kata Bella manja.
"Sayang pakai video call dong aku biar tahu wajah kamu." ucap Kurana.
"Enggak mau Nana aku sudah ngantuk besok saja ngobrolnya ya." ucap Bella terus mematikan hpnya.
Sayangku benar-benar mengantuk dia sampai tidak kangen sama aku kata Kurana ngomong sendiri.
***
Pada pagi harinya maminya Kurana akan bersiap pulang Zahir juga ikut pulang sebab pernikahannya masih agak lama.
Maminya Kurana dan papinya sudah bersiap keluarga yang mengantar juga sudah siap, semua bawaan yang khas dari India sudah dibawa maminya Kurana termasuk oleh-oleh buat Bella.
Sebelum berangkat pulang maminya Kurana memberitahu Kurana kalau hari ini mereka pulang dan maminya Kurana juga berharap Kurana juga harus pulang hari ini juga kalau tidak bareng nanti Bella curiga.
Kurana mengatakan kepada maminya kalau dia akan jalan-jalan dulu selesai jalan-jalan nanti langsung pulang jadi nanti bedanya sebentar dengan maminya, kalau sudah diberitahu begitu Kurana bisa mengatur waktu.
Nanti selesai jalan-jalan dengan Dewi terus mengejar pesawat yang terakhir.
"Mami beres aku memesan pesawat yang terakhir nanti." kata Kurana.
"Ya sudah kalau begitu mami lega sudah memberitahu kamu." kata maminya Kurana sambil mematikan hpnya.
Setelah selesai ditelpon maminya Kurana terus bersiap akan menunggu Dewi di lobi hotel setelah Kurana duduk tak begitu lama Dewi datang menghampiri Kurana yang sedang duduk.
"Abang jadi berangkat sekarang?" tanya Dewi.
"Jadi dong." kata Kurana sambil merangkul Dewi berjalan keluar hotel.
Mereka lalu menyewa mobil hotel untuk melihat tempat wisata yang dekat dari hotelnya sampai di tempat wisata sopirnya menghentikan mobilnya ditempat parkir setelah mobil berhenti Kurana dan Dewi terus turun dari mobil selanjutnya mereka di tempat wisata yang indah sebuah pantai.
Mereka berjalan menyusuri pantai bergandengan tangan sangat mesra, Dewi tidak canggung dengan Kurana mereka seperti sepasang sejoli yang tak dapat dipisahkan.
"Abang kita duduk disana ada tempat duduk yang asyik. "ucap Dewi sambil menunjuk tempat duduknya.
Kemudian Kurana mengikuti Dewi duduk di tempat itu Kurana memesan minuman dingin dua gelas untuk mereka berdua.
"Bang pesan minuman apa?" tanya Dewi.
"Enggak tahu pokoknya aku pesan dua dan camilan." kata Kurana.
Pesanannya datang mereka lalu minuman dan ngobrol mereka ceria sepertinya tidak lelah selesai menyusuri pantai.
"Bang Kurana nanti pulang dari pantai terus pulang?" tanya Dewi.
"Iya aku naik pesawat yang terakhir kok Dewi." ucap Kurana.
"Kalau begitu habis ngobrol kita langsung pulang saja biar Abang tidak terburu-buru mengejar pesawat." kata Dewi.
"Kamu sepertinya mengusir aku sudah bosan dengan aku ya?" tanya Kurana.
"Abang salah paham kalau begitu tidak usah pulang disini saja menemani Dewi terus." ucap Dewi.
"Begitu nanti yang disana bagaimana cemburu tidak?" tanya Kurana.
Mereka ngobrol lama kemudian Kurana mengajak Dewi kembali ke hotel mereka lalu berjalan menuju mobil yang diparkir di tempat parkir sopirnya lalu menghampiri mereka setelah Kurana dan Dewi masuk mobil sopirnya terus menjalankan mobilnya menuju ke hotel.
Sampai di hotel sopirnya menghentikan di depan hotel lalu Kurana dan Dewi turun dari mobil terus berjalan ke kamar Kurana setalah masuk ke dalam kamar Dewi terus istirahat di atas kasur.
"Bang enak banget rasanya bisa bebas badan ini." kata Dewi.
Kemudian Kurana mendekati Dewi sambil berkata.
"Andaikan kamu istriku sudah aku sayang habis kamu." kata Kurana sambil mencium Dewi.
"Abang sana siap-siap bajunya di masukkan kedalam tas semua." kata Dewi.
"Sebentar masih melihat rembulan kok disuruh siap-siap." ucap Kurana.
Dewi terus bangun duduk di sofa biar Kurana menyiapkan bajunya dimasukkan ke dalam tas pakaian.
***
Selesai menyiapkan semua lalu Kurana mengajak Dewi makan dulu sebelum dia kembali, mereka keluar dari kamar Kurana terus berjalan menuju restoran hotel, mereka memesan masakan yang disenangi Kurana dan Dewi tidak sama pesannya karena Kurana sukanya makanan siput sedang Dewi suka masakan daerah.
Mereka makan dengan lahap sambil cerita.
"Bang nanti kalau sampai sana kabari aku ya aku biar lega." ucap Dewi.
"Beres nanti segera aku kabari jangan khawatir." ucap Kurana.
Selesai makan Kurana terus membayar makanan tadi lalu dia dan Dewi kembali ke kamarnya.
Masuk kamar hotel Kurana dan Dewi terus mengucapkan selamat tinggal sampai ketemu nanti kalau ada waktu lagi, kalau tidak bisa bertemu langsung dengan orangnya lewat hp saja juga bisa.
Dewi sedikit berat akan ditinggalkan Kurana, Dewi memeluk erat Kurana sambil mencium Kurana sebaliknya Kurana juga begitu selesai mengucapkan perpisahan kemudian Dewi pulang dan Kurana naik taksi menuju bandara.
Sampai bandara sopir taksi menghentikan taksinya di halaman bandara lalu Kurana turun dari taksi terus masuk bandara dia akan menunggu di ruang tunggu pemberangkatan, sambil menunggu pesawat akan terbang Kurana menelpon maminya setelah telpon maminya dibuka lalu mami Kurana ngomong.
"Kurana mami sudah datang di rumah ini kamu sudah terbang pesawatnya apa belum?" tanya maminya Kurana.
"Ini akan terbang mami saya hanya ingin tahu mami sudah sampai apa belum kalau sudah sampai ya sudah." kata Kurana terus mematikan telponnya.
Bersambung....