Aila masih saja tidak terlihat semangat dan sejujurnya dia juga malas kalau harus kembali ke kafe lagi. Akan tetapi dia sudah janji pada Raden agar segera kembali biar bisa ke rumah cowok itu.
"Oke." Bagas pun mengambil kunci yang ada di atas meja. Padahal minggu ini jadwalnya Aila yang memegang kunci. "Yuk, ke luar."
Aila mengangguk dan mengikuti Bagas yang ke luar ruangan.
"Mau gue antar sama Cinamoni?" tawar Bagas sekali lagi.
"Boleh deh," kata Aila. Akhirnya menerima juga tawaran Bagas. Itu karena, Aila malas kalau harus berjalan kaki ke kafe Cinamoni. Biar pun jarak anatara kampus dan kafe tersebut sangat dekat.
Ketika sudah sampai di depan kafe Cinamoni, Aila pun turun dari motor Bagas. Sebelum Bagas pergi dia berkata, "Titip salam ya sama Hans."
Bagas mengangguk. Setelah itu, dia pun kembali menjalankan motornya. Menutup kafe milik Hans.
*****
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com