Dengan segala bukti yang dibeberkan oleh Mamoru. Sinta percaya. Ia memandang wajah Haruka dengan mata berkaca-kaca.
"Apakah, dia putriku?" tanya Sinta penuh harap.
"Dia Haruka, putrimu. Haruka dan Haruna adalah putrimu," jawab Mamoru dengan berat. Ia menyayangi Haruka melebihi apapun. Dengan mengakui Haruka bukanlah putrinya, ia akan kehilangan Haruka. Tapi, Mamoru sudah tidak memiliki waktu yang banyak.
Ia ingin Haruka bertemu ibunya agar ia tenang jika sewaktu-waktu ia dipanggil Tuhan. Sinta menghampiri Haruka dan memeluknya dengan erat. Tangis haru mengiringi pertemuan ibu dan anak yang sudah terpisah selama tiga puluh tahun lamanya.
***
Kembali Sinta tersentak dari lamunannya. Ia mencekik Tristan semakin kuat. Tristan melawan dan melepaskan cengkraman tangan Sinta di lehernya.
"Bu! Ibu baik-baik saja, kan?" tanya Tristan dengan napas terengah-engah.
"Kamu sudah membuat putriku, menderita. Hiks, kamu sudah menghancurkan hidup putriku, hiks." Sinta menangis sesenggukan.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com