webnovel

Tak Ada Penyesalan, Sekalipun Aku Mati

Éditeur: Wave Literature

Meskipun di siang hari, padang rumput beracun masih terlihat gelap dan mencekam. Awan-awan yang tebal dan gelap menghalangi cahaya mentari.

Di balik sebuah gundukan yang rendah, seekor serigala punuk sedang berkeliaran.

Ukurannya sebesar seekor kuda perang. Tubuhnya memiliki bulu panjang berwarna hitam dan dua punuk unta di punggungnya. Sepasang mata serigalanya bersinar terang di balik kegelapan.

Ia sedang berbaring di atas gundukan dengan diam bagaikan patung. Bahkan, napasnya sangat lambat. Sekilas, ia terlihat seperti sepotong baja.

Tiba-tiba, kedua telinganya yang panjang bergetar.

Di bawah pengawasannya, seekor kelinci abu-abu melompat dari balik lubang menuju gundukan untuk mencari makanan.

Meskipun ada rumput yang lezat di dekat lubangnya, kelinci abu-abu ini tidak memedulikannya. Ia melaju ke tempat yang jauh untuk mencari rumput.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com