Napas Shang Ya Zi terengah-engah. Semakin ia membentak Fang Yuan, semakin marah dirinya.
"Ah!" ia meraung, tak mampu lagi menahan amarahnya. Ia membalik meja batu di depannya.
Pion-pion catur beterbangan, dan meja tersebut hampir mengenai kaki Fang Yuan. Namun, ia berhasil menghindar tepat waktu.
Shang Ya Zi mundur tiga langkah. Kepalanya pusing, dan darah mengucur dari balik kedua lubang hidungnya.
"Shang Ya Zi, kusarankan agar kau tetap tenang. Gu Poison Vow menyatakan bahwa kau tidak boleh menyakitiku. Berterima kasihlah padaku karena aku menghindar. Kalau meja itu menghantam kakiku, luka-lukamu akan semakin parah." Fang Yuan tertawa ringan.
"Ah! Fang Zheng, aku akan merobek-robek tubuhmu! Aku ingin menarik urat-uratmu, mengulitimu hidup-hidup, dan menelan setiap tetesan darah dan potongan daging yang kau punya!"
Senyum Fang Yuan semakin melebar.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com