Begitu gerombolan serigala selesai makan, Fang Yuan menunggangi punggung serigala punuk dan melanjutkan perjalanannya.
"Akhir-akhir ini, aku terus bergerak berdasarkan arah yang ditunjuk Ge Yao. Aku sudah hampir sampai di ujung padang rumput beracun. Kalau bergerak semakin jauh, aku akan melihat pemukiman manusia."
Serigala punuk adalah tunggangan alami. Kedua punuknya membentuk pelana yang nyaman.
Sembari duduk di antara kedua punuk, Fang Yuan memeriksa celahnya dan bergerak maju.
Hanya ada sekitar sepuluh Gu yang tersisa di dalam celahnya. Selain Spring Autumn Cicada dan Gu Moving Perspective Cup, sisanya merupakan Gu dari Dataran Utara.
Semua Gu yang berasal dari Perbatasan Selatan dan Benua Tengah telah dikirim ke tanah terberkati Hu Immortal. Fang Yuan bahkan tidak menyimpan sebutir batu primeval pun.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com