Di tengah hujan cahaya, Gunung Qing Mao terlihat lebih hijau dari biasanya.
Fang Yuan duduk di dalam ruangan dan menghadapi adiknya, Fang Zheng.
"Kakak, kenapa kau masih sangat keras kepala? Paman dan bibi sudah merawat kita dengan susah payah beberapa tahun terakhir. Tapi, kau justru melaporkan mereka pada para tetua. Ini benar-benar tidak bisa dimaafkan!" Fang Zheng membusungkan dada dan berdiri di depan Fang Yuan, sembari membentak dengan nada bajik.
Ekspresi Fang Yuan terlihat tenang. Dengan tatapan sedingin es, ia melihat sekeliling dan berpikir, "Dunia mimpi ini sangat realistis."
Sesaat kemudian, ia memeriksa tubuhnya. Di dalam celah tingkat tiga, ia memiliki cacing Liquor, Gu All-out Effort, dan lainnya.
Benak Fang Yuan kembali tenang. Ia berpikir, "Level kultivasi tubuhku sama seperti sebelum periode waktu Tanah Terberkati Tiga Raja."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com