```
Mereka berjalan menyusuri sebuah lorong dan menemukan Imam Agung George, serta sejumlah pendeta yang cedera yang tengah berkumpul di sekitar sebuah radio, mendengarkan siaran penyanyi Idol terbaru dari Ibu Kota, Elit Kelas Bard dengan pangkat tertinggi yang dikenal hanya dengan nama Su.
Penyanyi itu menyanyikan lagu dengan gaya pop rock yang ceria, dan para pendeta tampak terpesona, bahkan melalui radio. Secara langsung, para bard dapat menarik seluruh kerumunan dengan sihir mereka, dan dia memiliki suara yang luar biasa yang membantu pemulihan para yang terluka, jika senyum mereka bisa dijadikan tolak ukur.
Karl tersenyum ke arah George dan menepuk bahunya saat mereka lewat, dan Imam Agung pun membalas senyum dari kursi rodanya. Dia memakai celana piyama standar rumah sakit yang longgar, tapi akan memerlukan waktu untuk kembali tumbuh kakinya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com