Di sini? Saat dia berkata 'di sini', apakah maksudnya...
Ya Tuhan!
Rupanya ekspresi yang kurasa cukup mencolok karena dia langsung condong ke depan untuk mencium pipi dan pelipisku sambil berbicara dengan suara yang menenangkan, "Ssh—tidak apa-apa kalau kamu bilang tidak, sayang," tangannya yang tadinya di bawah itu bergeser ke atas, meraba punggungku dalam usaha menenangkan. Aku bertanya-tanya apakah aku terlihat ketakutan atau apa, karena dia tersenyum dengan cukup cemas. "Tidak apa-apa, aku hanya bertanya. Kamu tidak harus mengizinkan."
Dia terus mencium wajahku dengan lembut dan pelan seperti biasanya saat aku sedang panik, dan aku mulai rileks. Saat itulah aku menyadari bahwa aku sempat menahan napas. Saat merasakan tanganku mulai hangat kembali, aku juga menyadari bahwa jantungku mungkin sempat berdebar kencang.
Betapa anehnya. Aku rasa aku tidak merasa takut, kan? Mungkin hanya...terkejut?
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com