webnovel

Pilihan

Wanita paruh baya itu menatap sang putra dengan perasaan sedih dan kecewa. Matanya berkaca-kaca sejak tadi. Berharap apa yang diucapkan hanya guyonan semata.

"Aku mau mulai kehidupan baru disini, Ma. Sepertinya belum akan pulang," ucap Dewa dengan penuh keyakinan.

"Kamu tega sama Dara? Sama Ciara?"

"Demi masa depan kami. Ini cuma sementara. Nanti kalau udah stabil, aku jemput mereka," lanjutnya.

"Pikirkan baik-baik, Nak!"

"Udah, Ma. Rasanya kalau pulang, aku gak punya muka karena keadaan ini." Laki-laki itu menunduk melihat kedua kakinya.

Sudah hampir tiga bulan mereka berada disini dan menghabiskan cukup banyak biaya. Hasilnya? Dewa bisa kembali berjalan, hanya saja pincang. Dia tak bisa berdiri tegak dan normal seperti yang lainnya.

"Apa yang kamu harapkan disini, Nak? Lebih baik pulang, kita ngumpul," pinta mama.

Berat hati rasanya jika dia harus pulang sendiri. Semua keluarga sudah menanti dan pasti akan kecewa seandainya Dewa tidak ada.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com