webnovel

Pendekar Pedang Pencabut Nyawa

Raka Kamandaka adalah seorang pemuda tampan yang berasal dari Keluarga Kamandaka. Keluarga tersebut sangat ternama di Tanah Pasundan. Selain ternama, keluarga itupun merupakan keluarga yang sangat kaya raya. Kekayaannya di mana-mana, bisnis perdagangannya maju pesat. Di sisi lain, Kepala Keluarga Kamandaka juga seorang pendekar. Namanya sangat termashur di dunia persilatan. Setiap orang-orang yang berkecimpung dalam rimba hijau, pasti pernah mendengar nama Pendekar Pedang Tunggal. Sepak terjangnya membuat semua pendekar golongan hitam merasa jeri. Kalau namanya disebut, pasti mereka bakal merasakan seluruh tubuh bergetar karena saking takutnya. Sayang, suatu ketika sebuah malapetaka menimpa keluarga ternama itu. Seluruh anggota keluarganya tewas dibunuh oleh puluhan orang tidak dikenal. Bahkan malapetaka juga menimpa guru dari Raka Kamandaka sendiri. Setelah terjadinya pembunuhan berantai yang dilakukan secara sadis tersebut, Raka Kamandaka memutuskan untuk memecahkan misteri yang menimpa keluarganya. Dia akan terjun ke dunia yang penuh dengan pertarungan sebagai seorang pendekar muda pilih tanding. Dengan sebilah pusaka yang bernama Pedang Pencabut Nyawa, Raka bertekad akan menggetarkan dunia persilatan.

Junnot_senju · Oriental
Pas assez d’évaluations
407 Chs

Tumpukan Mayat Anak-anak

Ternyata desa itu sudah sangat sepi. Sepi sekali.

Raka tahu, jika sudah masuk waktu tengah malam, keadaan di sebuah desa pasti akan sepi sunyi. Namun menurutnya, kesepian yang dimaksud tidaklah seperti saat ini.

Yang sekarang dia alami terasa berbeda dari biasanya. Kesepian di Desa Sindang Tawang ini seperti menyimpan sesuatu tersendiri.

Sudah beberapa waktu lamanya dia berjalan, namun hingga detik ini dirinya belum juga menemukan seorang warga pun.

Benarkah desa itu tidak berpenghuni? Kenapa semua orang tidak nampak batang hidungnya?

Jangankan yang berlalu lalang, malah yang meronda saja tidak ada. Padahal ladae zaman ini, ronda sudah menjadi kegiatan yang wajib untuk dilakukan.

Tapi di sini, saat ini, benar-benar tidak ada orang yang melakukan ronda.

Hati pemuda serba putih itu mulai diselimuti oleh perasaan curiga. Ya, dia curiga kalau sesuatu sudah terjadi.

"Hemm, pasti ada sesuatu yang sedang terjadi di sini," gumam pemuda itu di tengah langkah kakinya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com