Sementara itu, setelah ketiganya selesai bicara mengenai persoalan yang sedang mereka hadapi sekarang, ternyata sosok Senopati Taruma Sena dan Cantaka Cakrawala sudah lenyap dari pandangan mata.
Ketiganya tidak melihat ke mana kedua orang itu pergi. Yang jelas untuk saat ini, dua orang tadi benar-benar menghilang bagaikan ditelan bumi.
"Aku tidak percaya kalau bekas Ketua Dunia Persilatan kita, ternyata juga seorang yang pengecut," kata Raka Kamandaka sambil menahan kekesalan di hatinya.
Malam semakin larut. Rembulan sudah memancarkan sinarnya secara keseluruhan. Udara semakin dingin. Keadaan di halaman markas besar itupun semakin mencekam dan menegangkan.
Ketika semua orang terdiam, tiba-tiba sebuah suara mengalun di tengah udara.
"Serang tiga orang itu. Bunuh dan bawa kepalanya kepadaku,"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com