Wutt!!!
Crashh!!!
Bunga merah menyebar di tengah udara. Darah mengucur dengan deras bagaikan mata air. Satu kepala terlempar jauh.
Lawan Pendekar Pedang Pencabut Nyawa akhirnya berhasil dibunuh. Kepalanya dibabat kutung oleh pedang pusaka tersebut. Dia tidak sempat memberikan reaksi apapun. Tidak sempat pula memberikan jerit kematian.
Serangan Raka Kamandaka kelewat cepat. Jurus Pedang Rahasia miliknya juga teramat dahsyat. Sehingga lawannya mampus bahkan mungkin sebelum dia menyadari apa yang telah terjadi sebenarnya.
Begitu kepalanya tadi terlempar, tubuh orang itu seketika ambruk ke lantai. Darah merah miliknya membasahi seluruh pakaian. Malah menciprat juga ke pakaian putih Raka Kamandaka.
Pemuda itu menghela nafas panjang begitu dirinya berhasil membinasakan lawan. Pertarungan yang baru dia jalani cukup memakan waktu.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com