webnovel

Pendekar Pedang Pencabut Nyawa

Raka Kamandaka adalah seorang pemuda tampan yang berasal dari Keluarga Kamandaka. Keluarga tersebut sangat ternama di Tanah Pasundan. Selain ternama, keluarga itupun merupakan keluarga yang sangat kaya raya. Kekayaannya di mana-mana, bisnis perdagangannya maju pesat. Di sisi lain, Kepala Keluarga Kamandaka juga seorang pendekar. Namanya sangat termashur di dunia persilatan. Setiap orang-orang yang berkecimpung dalam rimba hijau, pasti pernah mendengar nama Pendekar Pedang Tunggal. Sepak terjangnya membuat semua pendekar golongan hitam merasa jeri. Kalau namanya disebut, pasti mereka bakal merasakan seluruh tubuh bergetar karena saking takutnya. Sayang, suatu ketika sebuah malapetaka menimpa keluarga ternama itu. Seluruh anggota keluarganya tewas dibunuh oleh puluhan orang tidak dikenal. Bahkan malapetaka juga menimpa guru dari Raka Kamandaka sendiri. Setelah terjadinya pembunuhan berantai yang dilakukan secara sadis tersebut, Raka Kamandaka memutuskan untuk memecahkan misteri yang menimpa keluarganya. Dia akan terjun ke dunia yang penuh dengan pertarungan sebagai seorang pendekar muda pilih tanding. Dengan sebilah pusaka yang bernama Pedang Pencabut Nyawa, Raka bertekad akan menggetarkan dunia persilatan.

Junnot_senju · Oriental
Pas assez d’évaluations
407 Chs

Malam yang Indah

Pada saat pemuda itu memalingkan kepalanya ke arah asal suara, kedua matanya langsung terbelalak. Bukan karena kaget, melainkan karena kagum.

Seseorang sedang berjalan ke arahnya. Seorang wanita yang sangat cantik. Usianya mungkin hampir sebaya dengan Raka. Dia berjalan seorang diri, memakai gaun berwarna biru mencolok yang sangat indah. Wanita itu pun memakai perhiasan lain yang menambah kecantikannya.

Di tengah cahaya rembulan seperti saat ini, wanita itu tidak nampak seperti manusia. Melainkan seperti seorang Dewi yang turun dari khayangan. Raka dibuat tertegun untuk beberapa waktu.

Pemuda itu baru sadar setelah si wanita telah berada di dekatnya dan menegurnya dengan suara yang halus serta lembut. Selembut keremangan di malam ini.

"Sedang apa kau di sini, Raka?"

Suara itu seperti air yang menyirami bunga layu. Raka Kamandaka seketika tersadar. Dan dia langsung gelagapan ketika sadar kembali.

"Aku … aku sedang menikmati malam," jawabnya dengan gugup.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com